Tuesday, August 29, 2006

Ever wonder how Infrared change things for your eyes?

Have you ever wondered how Infrared change things seen by your eyes?
If you havent and never wondered about it before, here is an example;


Above are two ways of watching Orion Nebula through Spitzer Space Telescope's eyes..
The underline is both of them are beautiful, right?!

Mimpi Jadi KaDiv Jabotabek PT. KA - Surat kepada Bpk. Tating Setiawan



Artikel ini pernah dimuat di KRLMania Yahoo Milist dan KRLMania website pada 6 Maret 2006. Gambar merupakan properties dari http://groups.yahoo.com/group/krl-mania;

Mimpi dimulai..

Duduk terpekur di kursi nyaman di belakang meja jati di dalam ruangan berpendingin. Hari ini Senin. Semestinya menjadi hari yang mengawali sebuah minggu yang baru di dalam tugas berat mengepalai sebuah divisi paling menguntungkan di dalam perusahaan negara bernama PT. KA ini. Tapi hari ini kepala terasa begitu penuh dengan 3 kabar musibah yang menimpa anak buahku dan konsumenku yang kerja dan uang karcisnya telah membuatku enak makan dan tidur selama ini. Gerbong rubuh di Kebayoran Lama. 4 orang tewas akibat loncat menghindari kabel putus di Gondangdia. Dan pagi ini - seakan belum cukup deraan musibah untuk MEREKA, KA Purwojaya
anjlok di Manggarai - sementara pak Menteri Hatta sedang sibuk "anjangsana" (alias "sidak") ke Serpong, yang kabarnya disuguhkan langsung akan begitu sulitnya memaksa penumpang turun dari atas atap kereta di tiap stasiun. HAH! Kenapa? Ada apa dengan kerja anak buah yang menjadi tanggung jawabku di lapangan sana? Salahkah penumpang? Apa yang menyebabkan performance divisiku ini menjadi sangat memalukan sementara setiap hari puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang bergantung pada kehandalan alat transportasi massal yang menjanjikan kecepatan ini?


KENAPA???

Merenung. Berusaha mencari simpul dari semua masalah ini. Paling tidak untuk membuat penumpangku nyaman karena itulah hak dasar mereka, paling tidak untuk yang berkarcis atau berabunemen. Mestinya anak buahku memberi laporan real tentang kondisi di bawah sana - yang hanya sesekali aku lihat di TV atau waktu dulu aku ikut operasi penertiban karcis. Mestinya mereka tidak hanya "Asal Bapak Senang". Mestinya.

JADI?

Tiba-tiba sebuah sentakan membangunkanku. Aku harus merubah semua ini. Akulah yang bertanggung-jawab untuk merubah semua ini karena aku sudah bersedia menerima jabatan maha berat ini - jabatan dan tanggung-jawab yang mudah-mudahan hasilnya adalah bukan menjadi gunung besar yang akan mengubah timbangan amalku di dunia ini menjadi sebuah kehidupan sia-sia. AKU HARUS BERTINDAK.

Inilah keputusanku..

1. Mulai hari ini seluruh operator lapangan KAI akan kupecat. Akan kuadakan lagi perekrutan pegawai baru dengan sistem transparan, bersih dan legitimate untuk mendapatkan SDM-SDM terbaik di bidang operasional KA yang berbasis pada pelayanan dan memenuhi segala hak penumpang.

2. Operator lapanganku nantinya hanyalah berfikiran untuk bekerja dan memberikan pelayanan pada penumpang tanpa perlu memikirkan lagi "bagaimana cari setoran untuk di rumah" karena aku akan memperjuangkan kesejahteraan mereka. Anggaran belanja untuk gaji dan tunjangan para operator lapangan akan kunaikkan sementara gaji, tunjangan dan fasilitas para pejabat eselon di bawahku - termasuk pendapatanku, akan kukurangi masing2 10% karena aku yakin mereka dan aku sendiri sudah cukup merasakan nyamannya bekerja dan digaji rakyat tanpa perlu terlalu repot mikirin perut - tidak seperti para masinis dan kondektur lapanganku


3. Masing-masing Kepala Stasiun di lintasan Jabotabek harus memberikan laporan evaluasi bulanan atas performance di stasiun masing-masing langsung ke mejaku. Aku akan menjadikan jabatan Kepala
Stasiun sebuah jabatan strategis yang menjadi perpanjangan tanganku di lapangan - karena mereka harus mengetahui langsung kondisi real di lapangan sana dan dari merekalah aku akan mendapatkan first-hand information. Kalau tidak mampu, ya diganti sajalah mereka.

4. Seluruh kereta akan menjalani pemeriksaan berkala secara bergantian agar tidak mengganggu operasional. Aku akan menjalin komunikasi intensif dengan kepala-kepala depo yang bertanggung-jawab atas maintenance.

5. Seluruh SDM di bawah tanggung-jawabku harus siap melaksanakan pekerjaan dan total melayani dengan basis punishment and reward. Kalau mereka berprestasi - aku harus fight agar mereka mendapat kenaikan gaji. Kalau mereka melakukan kesalahan, mereka akan kuhukum sesuai dengan
tingkat kesalahan yang mereka buat.

6. Aku akan mencari counter-partner dari pihak penumpangku - mungkin YLKI atau mungkin sebuah milist yang telah aku dengar beberapa kali - KRL Mania. Mereka akan membuatku aware akan kebutuhan real para penumpangku. Toh dari mereka perusahaanku ini bisa hidup dan terus menggajiku.

7. Aku akan menyuruh asistenku untuk menyiapkan Hotline SMS dan Telephone yang benar2 akan menjadi Call Center 24 Jam untuk melayani para penumpangku. Untuk SMS, hotline akan langsung aku minta untuk mem-forward pesan ke Hpku karena toh ini pekerjaanku.

8. Setelah semua sisi internalku OK, baru aku akan memaksa penumpang untuk melakukan kewajibannya. Toh saat itu, mudah2-an mereka sudah bisa merasakan perubahan atas kwalitas pelayanan dari anak buahku. Bayar karcis dan taat akan semua aturan yang telah KAI buat. Kalau tidak, aku akan memberikan payung hukum kepada anak buahku untuk memaksa mereka turun dan keluar dari areal stasiun.

9. Aku bersujud kepada Pencipta-ku.. Mohon ampun atas semua keteledoranku selama ini - yang tidak segera bergerak, bertindak dan bekerja walaupun sudah menerima gaji. Karena kesalahanku, kurangnya
bimbingan dan pengarahan serta koordinasi managementku, maka anak buahku menelantarkan kwalitas pelayanan penumpang - yang berakibat fatal pada kehilangan nyawa penumpangku.. Mohon ampunku ya Sang Maha di atas sana.. Bimbinglah dan tuntunlah aku agar tidak kembali membuat kesalahan yang
sama..

Mudah-mudahan hari Senin ini menjadi sebuah awal langkahku yang baru untuk sebuah perubahan yang memang sudah lama seharusnya dilakukan.

Bimbinglah langkahku..

Mimpi selesai..

Monday, August 28, 2006

Planetku tinggal Delapan..


Sebuah tonggak sejarah baru yang akan sangat mempengaruhi langkah manusia di masa-masa yang akan datang terjadi pada bulan ini.

Di Prague, Ceko sana institusi dunia astronomi bernama IAU (International Astronomical Union) sepakat - lewat sebuah proses voting, bahwa jumlah planet di tata surya kita hanya berjumlah 8 buah.
Dengan matahari sebagai bintang, berturut-turut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Pluto? Setelah melalui berbagai diskusi pro dan kontra sejak ditemukan 1930, Pluto akhirnya di-demosi menjadi "Planet Kerdil" (Dwarf Planet) - disamakan dengan Ceres (dulu kategori asteroid) dan 2003 UB313 (dulu kategori "Kuiper Belt Object"). Dua kategori ini akan dijadikan dasar peng-klasifian benda yang meng-orbit di seputar Matahari - termasuk dengan kemungkinan penemuan benda langit lainnya di seputaran region "Kuiper Belt" yang saat ini masih menjadi misteri besar - dikarenakan jaraknya yang sangat jauh dengan matahari.

Kategori benda2 langit tersebut adalah;

RESOLUTION 5A
The IAU therefore resolves that "planets" and other bodies in our Solar System be defined into three distinct categories in the following way:

(1) A "planet" is a celestial body that (a) is in orbit around the Sun, (b) has sufficient mass for its self-gravity to overcome rigid body forces so that it assumes a hydrostatic equilibrium (nearly round) shape, and (c) has cleared the neighbourhood around its orbit.

(2) A "dwarf planet" is a celestial body that (a) is in orbit around the Sun, (b) has sufficient mass for its self-gravity to overcome rigid body forces so that it assumes a hydrostatic equilibrium (nearly round) shape2 , (c) has not cleared the neighbourhood around its orbit, and (d) is not a satellite.

(3) All other objects except satellites orbiting the Sun shall be referred to collectively as "Small Solar-System Bodies".


Ketiga kategori ini sepertinya menjadi sebuah konsensus baru dalam penentuan penemuan benda langit di masa2 yang akan datang - mungkin anak-cucu kita. Dan itulah mengapa keputusan ini penulis sebut sebagai salah satu tonggak sejarah manusia.

Jadi.. save the Earth for our children and their children..
PS ; The picture is from NASA website. Thnx..

Antara Idealisme dan Realistis - Sebuah Pilihan Sulit...

Idealisme - kata yang terasa megah dan mewah di zaman ini. Megah karena hampir tak ada orang mampu menggapainya. Mewah karena kata itu mewakili sebuah kondisi yang sangat diinginkan tapi tetap saja hampir tidak mungkin mewujudkannya. Dan akibatnya idealisme seakan "mewakili sebuah kehidupan di langit".

Realistis - sikap yang terpaksa diambil, sebuah kepasrahan terhadap perkembangan dan tuntutan zaman. Tapi pada saat bersamaan, sikap ini dibarengi dengan usaha dan percobaan dalam berbagai bentuk untuk mencapai sebuah kondisi ideal walaupun pada akhirnya tidak 100% sesuai dengan keinginan. Realistis merupakan sikap kompromi yang harus diambil walaupun tidak berarti "meninggalkan idealisme".

Dua kata itu seakan mewakili kehadiran penulis di komunitas pengguna KRL Jabodetabek - KRLMania, sebuah komunitas dunia maya yang sedang berkembang dan dalam "proses menjadi". Komunitas ini seakan menjadi media expresi penulis (bahkan mungkin menjadi tempat pelampiasan stress..) akibat kegagalan PT. KA dalam menyediakan layanan angkutan massal berkwalitas kepada para penumpangnya. Dan kata "idealis" kini menjadi "merk dagang penulis" di komunitas tersebut.

Sayang, tak banyak orang yang mampu menyerap dua kata ini - sebab di zaman susah ini ada sebuah kata baru.. "nrimo". Dan kata ini sangat dibenci penulis karena kata ini menyimbolkan sebuah kondisi tanpa usaha melakukan perubahan, walaupun kondisi ini dilakukan dengan terpaksa. "Nrimo" mengingatkan penulis pada kondisi "Status Quo pra 1998" - dimana penulis merupakan bagian aktif dari komunitas yang menentang dan menjatuhkannya.

Bagi penulis - manusia adalah sebuah laku dinamis. Laku yang tak henti mengalami perubahan - baik ataupun buruk. Dan tak ada satu pun makhluk yang berhak mengekang laku itu. Dan Realistis (sebagai sebuah kompromi dari Idealisme) menjadi pilihan - walaupun itu adalah sebuah pilihan sulit dan beresiko menjadi sosok un-populis di mata komunitas..

Let It Be.. karena manusia tak di-design untuk menyenangkan manusia lainnya secara keseluruhan..
Let It Be.. karena memang harus ada yang tetap mengingatkan..
Let It Be.. karena yakin bahwa semua sikap ini didasarkan pada niat baik..

Good luck to all of us..

BTW, today is the start of the Semi-Express.. New type of train schedule yang "katanya", mengakomodasi keinginan penumpang. Kereta ini ber-AC dan ber-penutup pintu. Bedanya dengan layanan Pakuan Express adalah bahwa kereta ini berhenti di beberapa stasiun lain dengan tarif Rp 6000. Stasiun yang disebut disinggahi adalah Cilebut, Bojong Gede, Citayam, Depok Baru, UI, Kalibata, Cawang, Tebet, Cikini dan Jayakarta.
Masalahnya - as usual dengan semua keputusan 1/2 hati PT. KA, adalah bahwa jadwal sama sekali tidak meng-akomodasi peak hour waktu keberangkatan dan pulang kantor sebagian besar penumpang. Seperti diketahui - dari pukul 6-9 pagi serta 17-20 malam adalah jam2 dimana kereta lebih layak disebut gerbong sarden. Jadwal semi-exp yang dikeluarkan PT. KA adalah 08.48, 11.45 dan 14.20 untuk arah Jakarta, dan 09.50 serta 14.50 untuk arah Bogor.

Pertanyaan : KENAPA?
Jawaban : PT. KA tidak ingin mengganggu "mesin uang"-nya - Pakuan Ekspress, Bojong maupun Depok Ekspress yang tentu saja berpotensi untuk menangguk keuntungan sebesar2-nya pada "peak-hour" itu.
Atau ada jawaban lain yang lebih diplomatis?

Tapi - at least, ada sedikit perubahan..
Mudah2-an itu hanya sebuah awal..

Wednesday, August 23, 2006

Hubungan antara PT. KA - KRL Jabotabek Ekonomi dan Penumpang Bayar..

PT. KA - KRL - Penumpang Bayar.. Hmmm... Ada hubungannya?
Seharusnya ada dan seharusnya sangat berhubungan.

Tapi sepertinya - bila mencoba menjadi penumpang KRL Jabotabek Ekonomi (dan
saya sengaja tidak bicara soal KRL Jabotabek Bisnis (a.k.a Pakuan Express)), hubungan itu putus pada PT. KA dan KRL. Penumpang Bayar? Faktor tersebut menjadi sebuah faktor absolut yang sangat diperlukan untuk PT.KA dan KRL tapi tidak berpengaruhnya pada penumpang bayar. Bingung? Gini maksudnya..

Question (Q) : Mengapa saya musti membayar tiket KRL Ekonomi yang saya naiki?
Answer (A) : Agar saya bisa menikmati layanan KRL Ekonomi tersebut. Bukankah?

Q : Apa definisi dasar layanan KRL Ekonomi?
A : Ketepatan waktu, kecepatan, keamanan dan kenyamanan

Q : Apakah definisi dasar layanan diatas sudah terpenuhi?
A : Faktor kecepatan sudah dipenuhi secara relatif karena jelas KRL merupakan sarana transportasi darat tercepat di kawasan metropolitan. Yang lainnya? JELAS BELUM!

Q : Mengapa definisi dasar layanan KRL Ekonomi belum dapat terpenuhi?
A : PT. KA selalu berlindung dibalik gagalnya pemerintah memberikan subsidi layanan publik (PSO - Public Service Obligation?) dan juga memberikan "kesejahteraan" kepada karyawannya. Dan cara aman itu terus ditempuh bahkan saat divisi Jabotabek memenuhi target pendapatan hingga 113% untuk tahun ini saja. Kalo bicara soal management, sebuah perusahaan mengalami keuntungan setelah pendapatannya dikurangi beban biaya, betul? Artinya angka 113% niscayanya adalah akan memberikan keuntungan. Mengapa? Akan sangat naif bila sebuah perusahaan mentargetkan angka tanpa memperhitungkan cost dan menginginkan keuntungan. Artinya pencapaian target niscayanya akan berbuah keuntungan - minimal untuk divisi yang bersangkutan.

Q : Darimanakah target pendapatan PT. KA tiap tahunnya?
A : Penumpang Bayar, Angkutan barang dan material dan pendapatan dari stasiun dan lingkungannya. (Tolong koreksi atau tambahkan jawaban diatas bila tidak lengkap..)

Q : Pertanyaan yang sama : "Mengapa definisi dasar layanan KRL Ekonomi belum dapat terpenuhi?" sementara target pendapatan sudah diraih?
A : Karena PT. KA beserta jajarannya tidak mempunyai keinginan untuk memperbaiki kwalitas layanan. Jawaban sederhana ini menggarisbawahi begitu rendahnya kwalitas SDM yang dimiliki PT. KA. Rendahnya kwalitas yang dimaksud adalah kwalitas "mental melayani". Maksudnya begini; SDM PT. KA = pegawai negeri (walau tidak 100%). Betul? Pegawai Negeri = Pelayan Publik. Betul? Kalau ada yang menjawab tidak, artinya dia pegawai negeri yang cuma mau gaji tapi tidak mau melayani publik yang sudah meng-gajinya. Soal gaji kecil atau besar (yang parameternya sangat relatif) seharusnyalah adalah masalah internal yang tidak mempengaruhi kwalitas layanan ke publik. Sebab "melayani publik" adalah job-desc dasar yang sudah disetujui saat yang bersangkutan menandatangani kontrak kerja untuk menjadi pegawai negeri. Kalau job-desc dasar saja tidak dilaksanakan, apakah professional untuk kemudian "menuntut gaji", apalagi dengan kondisi perusahaan PT. KA seperti sekarang ini. Management PT. KA pun (yang pastinya parameter gajinya sangat jauh berbeda dengan para operator lapangan) dengan tenangnya bilang "itu semua karena pemerintah tidak melaksanakan tanggung jawabnya". Enak sekali hidup mereka.. Jadi "operator lapangan - management - pemerintah", itulah urutan "lempar bola"-nya. Dan sekarang management sudah tenang karena "bola"-nya ada di pemerintah. Dan sementara "menunggu bola", management dan jajaran PT. KA dengan tenang "menjaga status quo" layanan KRL Ekonomi yang hanya "bersyukurlah karena dia ada tapi jangan menuntut layanan".

Q : Bagaimana seharusnya publik bertindak?
A : Sebuah pertanyaan dengan parameter sangat luas. Tapi sejatinya penumpang bayar mempunyai hak penuh untuk mendapatkan layanan berkwalitas (at least..) standard. Bila tidak, ada beberapa langkah yang mungkin bisa ditempuh :
1. Ganti SDM PT. KA dengan orang-orang yang sadar betul dengan arti "Pelayan Publik"
2. Menekan PT. KA untuk memaksa SDM-nya berubah (dengan cara "reformasi" or "revolusi")
3. Tidak melakukan kewajiban sebagai penumpang.
3 langkah diatas menghasilkan berbagai kemungkinan realisasi tindakan.

Semua paparan diatas hanya berdasar pengamatan murni seorang penumpang harian biasa yang tidak mengetahui seluk-beluk management PT. KA (dan seharusnya tidak perlu tahu..). Penulis sendiri melakukan langkah ke-2. Salah satunya adalah bergabung dengan komunitas penumpang KRL Jabotabek di KRLMania - walaupun dengan segala keterbatasan dan minimnya kontribusi. Tapi semuanya dimulai dari yang kecil, bukan?!

Tuesday, August 22, 2006

Sebuah Rumah Reyot Bernama Indonesia - DIRGAHAYU INDONESIAKU

Rumah reyotku
by FO

Rumahku.. Reyot.. Penuh tambalan.. Masih bocor di sana-sini..
Di sudut sana, sekelompok tikus bercanda-ria di atas remah rotiku
Di sudut jendela, beberapa ekor kucing tajam menatap mencari mangsa
Di sudut plafon, para laba-laba hidup dengan menjerat
Di sudut pintu tampak jamur merusak sang kayu

Sesekali bau tak sedap menguar
Kadang wangi melati memenuhi ruanganku ini
Aku tahu pasti bahwa sumbernya adalah salah satu penghuni rumah ini
Dan akhir-akhir ini bau busuk itu makin keras

Pernah kucoba bangun dan meraih sapu
Terasa ingin membersihkan agar bisa tinggal makin nyaman
Tapi tak kunjung bersih dan selesai
Karena sapuku pun sudah rusak oleh jamur dan parasit

Banyak yang bilang rumahku harus dirobohkan
Banyak yang pintar menunjuk fondasi baru yang harus dibuat
Banyak yang saling sikut menguasai rumah reyot ini
Tapi semuanya kabur saat bambu runcing kuhunus

Rumah reyotku..
61 tahun sudah berdiri
Dengan airmata dan darah bertabur di berbagai sudut halaman
Takkan rela kubiarkan siapapun merobohkan rumah ini
Biarpun mereka bilang mereka akan mendirikan rumah yang lebih bagus
Biarpun mereka bilang janji itu datang dari langit
Kusuruh mereka mendirikan rumah sendiri di ujung gunung sana
Tapi jangan ganggu rumahku!

Rumahku.. Reyot.. Penuh tambalan.. Masih bocor di sana-sini..
Tapi ini rumahku sendiri.. Dan aku bangga memilikinya..
Memiliki rumah bernama Indonesia..
DIRGAHAYU INDONESIAKU!

Counter