Wednesday, September 13, 2006

Penumpang Kereta Berjuang Untuk Perubahan - Terjemahan Berita "The Jakarta Post"

Penumpang Kereta Berjuang Untuk Perubahan
Anissa S. Febrina, The Jakarta Post, Jakarta

Hal terakhir yang diinginkan para pekerja adalah terlambatnya mereka pulang ke rumah masing-masing. Akibatnya, anak-anak tidur tanpa ditemani orang tuanya, makan malam yang menjadi mubazir dan acara TV favorit yang terlewatkan.

Untuk para komuter yang menggunakan KRL dari kawasan bisnis Sudirman-Thamrin, keterlambatan tumpangan mereka selama 3 jam pada Senin lalu adalah bukan awal minggu yang baik. Tetapi sementara sebagian besar penumpang yang terkhianati itu memilih pasrah, sekitar 1200an penumpang memilih menyalurkan amarah mereka dengan cara yang lebih produktif.
Merekalah anggota milist KRLMania, sebuah komunitas online yang berdasar pada kekuatan kolektif untuk mengarahkan para konsumen untuk komplain dengan cara yang lebih produktif dan mendorong perubahan dengan lebih terarah.

"Para Konsumen transportasi (publik) sedikit sekali - kalau tidak bisa dibilang tidak sama sekali, memiliki posisi tawar untuk meminta hak mereka atas kwalitas layanan yang lebih baik" ujar salah seorang member Ferry Octavian pada minggu kemarin. Ferry telah menggunakan jasa PT. KA - BUMN yang mengurusi perkereta-apian Indonesia, sejak pertengahan 1980-an.
Ferry mengatakan bahwa monopoli PT. KA terhadap layanan KA di Indonesia membuat konsumennya sama sekali tidak mempunyai akses untuk meminta kwalitas layanan standard.

Pada 2003, sekelompok pegawai komuter pengguna jasa KA dari Stasiun Dukuh Atas mulai membicarakan problem yang mereka hadapi sebagai konsumen jasa KA.
"Sebagian besar anggota adalah penumpang Dukuh Atas. Sebagai pekerja kantor, mungkin itu yang menjadikan kita (milist) menjadi lebih banyak meminta dibanding dengan konsumen lain," ujar Agus Imansyah - Ketua Komunitas.
Sekitar 67,000 penumpang kelas exekutif - sebagian besar adalah pekerja kantor, dan 9,500 pengguna kelas ekonomi menggunakan stasiun Dukuh Atas setiap tahun.

Dalam jangka waktu kurang dari 3 tahun, yang awalnya adalah sebuah forum untuk menyalurkan kekesalan penumpang, telah berubah menjadi sebuah gerakan yang berhasil mendorong operator jasa KA untuk sedikit memperbaiki layanannya.
PT. KA telah menambah jadwal Depok Express setelah didesak oleh anggota milist. BUMN ini juga telah memberikan informasi lebih kepada calon penumpang di stasiun, sebuah contoh keberhasilan desakan para anggota milist ini.
"Keberhasilan itu tidak seberapa bila dibanding dengan begitu komplexnya masalah yang dihadapi PT. KA untuk mulai memperbaiki kwalitas layanannya", ujar Riri - member lainnya. "Begitu juga dengan masalah birokrasi yang harus dihadapi, tetapi kami (milist - red) akan tetap mendorong agar agenda ini berjalan".

Komunitas ini secara aktif memberikan saran pada KaHumas PT. KA Divisi Jabotabek - Akhmad Sujadi, untuk mendorong BUMN ini memberikan kwalitas layanan yang lebih baik, mulai dari problem korupsi yang terjadi diatas KA ("saweran" dan "gocengers" - red) hingga meminta PT. KA untuk memberikan jadwal real-time KA secara online.
"Kami sangat menghargai saran-saran mereka dan berusaha lambat-laun untuk memenuhi keinginan mereka dan penumpang lain", ujar Sujadi. "Kami juga telah mengajak mereka untuk melihat operasional kami secara lebih dekat dan memahami hambatan-hambatan kami dalam memberikan layanan"
Komunitas ini memiliki jadwal berkala untuk bertemu dengan pejabat PT. KA untuk menyalurkan keluhan dan mengawasi kinerja pelayan publik ini atas nama penumpang lain.

"Beberapa anggota aktif KRLMania menolong kami dengan menjelaskan pada konsumen lainnya saat kami menghadapi masalah tekhnis yang berujung pada keterlambatan", lanjut Sujadi.
Berita kerusakan sinyal di Manggarai yang menyebabkan keterlambatan massal pada Senin lalu itu juga diumumkan di milist.
"Tetapi berita itu terlambat sehingga tidak semua orang tahu ada problem, sehingga ratusan calon penumpang harus menunggu berjam-jam di stasiun-stasiun" sanggah Maryoto Hadi, seorang anggota baru KRLMania.

Tetapi walaupun begitu banyak keluhan kepada pengelola jasa KA ini, milist ini tetap berusaha tampil seimbang.
Salah seorang anggota pernah mengirim email menghimbau anggota lain untuk tidak terlalu menyalahkan para pegawai PT. KA untuk semua kesalahan yang terjadi.
"Kami mengerti bahwa kami tidak seharusnya hanya terus mengkritisi para pegawai PT. KA tanpa memikirkan kesejahteraan mereka", tambah Agus - seorang anggota milist yang lain.

Komunitas ini juga mengumpulkan uang sekedarnya untuk memberi bingkisan Lebaran kepada para operator lapangan PT. KA dan dengan cepat memuji para karyawan BUMN ini bila memang mereka berhasil memuaskan para konsumennya dengan kwalitas layanan yang diinginkan.

Milist ini juga berfungsi sebagai forum diskusi untuk penguatan posisi konsumen yang kadang disertai dengan diskusi yang begitu "panas".
Ketika salah seorang anggota mengalami kecelakaan di salah satu stasiun di Depok, anggota lain membantunya dengan memberi jalan untuk klaim asuransi, bahkan untuk mengajukan somasi atas ketidakmampuan PT. KA dalam menjaga keamanan konsumennya.
"Kami berusaha untuk terus menguatkan gerakan ini dengan bekerjasama dengan forum lain", tambah Ferry. "Konsumen harus bersatu agar bisa mendapatkan haknya atas layanan berkwalitas"

translated and re-written by FO
from "The Jakarta Post"
disarikan dari:
http://foctavian.blogspot.com/2006/09/jakarta-post-train-commuters-fight-for.html
http://groups.yahoo.com/group/KRL-Mania/message/30312

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


Counter